Kamis, 30 Juni 2011

PDI-P Bantu 150 Tangki Air Bersih Untuk Paranggupito

WONOGIRI, TRIBUNEKOMPAS
By: WIWIK PRIYANTO.


Ribuan warga di Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah belakangan ini nampak mulai resah. Kebutuhan air bersih untuk sehari-hari mulai kehabisan, itupun di dapat dari air tampungan hujan. Hal tersebut terjadi sejak hujan tidak turun sekitar tiga minggu ini, 25 ribu warga di wilayah Kecamatan Paranggupito dan Kecamatan Giritontro mulai kekurangan air untuk kebutuhan sehari-hari. Air tampungan dari air hujan stoknya sudah mulai habis. Sehingga sejak sekitar dua minggu belakangan, warga mulai membeli air dari mobil tangki milik pengusaha swasta.

Seperti yang terjadi di Dusun Ngasem, Desa/Kecamatan Paranggupito. Suparmi (53) warga setempat mengatakan sejak dua minggu ini sudah menghabiskan dua tangki air. Satu tangki berisi 5000 liter dibeli dengan harga per tangki Rp 130 ribu.

“Kalau harga tergantung dekat jauhnya. Kalau di sini Rp 130 ribu. Saya sudah dua kali beli. Di rumah saya ada dua KK yang tinggal. Paling satu tangki sekitar satu minggu lebih sedikit sudah habis. Apalagi saya masih punya momongan cucu. Harga per tangki juga naik sampai Rp 180 ribu saat Lebaran,” kata Suparmi. Untuk keluarga yang terdiri dari dua jiwa, air sebanyak itu bisa hingga satu bulan. Baik untuk makan, minum, mandi, mencuci, air wudhu, dan juga untuk minum hewan ternak.

Surayem (50) warga lain yang ditemui Tribunekompas, mengatakan jika sudah begini, maka uang apapun diusahakan untuk membeli air bersih. “Ya kalau punyanya kayu ya dijual. Ternak ya dijual. Apa punyanya lah. Namanya juga air. Kebutuhan mendasar,” jelasnya. Kepala Dusun Ngasem, Sukiman mengatakan, tiap tahun jumlah warga yang
membuat tempat penampungan air bertambah. Saat ini, dari 72 KK yang ada (tinggal di 54 rumah-red), 70 persennya sudah memiliki bak penampungan yang dibuat dari cor semen.

“Kalau mengandalkan air dari PAM atau instalasi air buatan pemerintah
tidak leluasa. Kan di sini modelnya digilir. Jadi kalau belum dapat jatah ambil belum bisa ambil. Kami saat ini khawatir kalau kemarau panjang nanti. Mengingat hujannya juga berlebih. Untuk air PAM saat ini belum dialirkan,” terangnya.

Terpisah Camat Paranggupito Sariman, yang ditemui Tribunekompas kemarin, mengatakan dari semua delapan desa dengan sekitar 21 ribu jiwa mengalami hal serupa. Pihak kecamatan sudah melaporkan hal ini kepada pihak Pemkab. “Sudah sepertiganya teratasi,” katanya. Sementara itu Camat Giritontro Kuswandi mengatakan hal serupa juga terjadi di lima dari tujuh desa yang ada di Kecamatan Giritontro. Diapun sudah melaporkan kepada pihak Pemkab.

“Pada dasarnya sama dengan wilayah Paranggupito. Karena dulu juga jadi satu kecamatan. Dari tujuh desa, ada lima yang seperti di Paranggupito. Pihak kecamatan kini tengah berupaya mencari donator untuk bantuan air. Sembari menunggu bantuan dari pihak Pemkab,”
jelasnya. Sedangkan Kepala Kesbangpolinmas Gatot Gunawan mengatakan sudah
melakukan persiapan datangnya kemarau. Genset milik Pemkab yang hanya
dimanfaatkan saat kemarau di Paranggupito sudah diujicoba.

Sementara itu Partai PDI Perjuangan (PDI-P) yang selama ini selalu membantu rakyat kecil, segera ambil inisiatif untuk membantu air bersih sebanyak 150 tangki untuk di tiga kecamatan, masing-masing kecamatan Pracimantoro, kecamatan Giritontro, kecamatan Paranggupito dan tersebar di 21 desa. Sementara masing-masing desa mendapat air bersih sebanyak 3 tangki, untuk itu masyarakat di 21 desa tersebut menyambut baik atas bantuannya air bersih dari Partai PDIP Perjuangan Wonogiri.

Sedangkan penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Ketua DPC PDIP Perjuangan Wonogiri Joko Sutopo didampingi Sekretaris PDIP Perjuangan Wonogiri Setyo Sukarno. “Semoga bantuan kami dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam kekurangan air bersih,” kata DPC PDI-P Kabupaten Wonogiri, Joko Sutopo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar