Senin, 12 September 2011

Prasangka Masih Hidup, Jangan Cuma Bangun Fisik

AMBON, (Tribunekompas)
By: Leo.S.

- Kerusuhan di Ambon kemarin menunjukkan bahwa perlu upaya yang luar biasa untuk memulihkan kembali trauma akibat konflik Ambon di masa silam.

Hal itu dikatakan tokoh gerakan perdamaian Baku Bae, Ichsan Malik yang saat dihubungi (Senin siang, 12/9) tengah berada di Ambon, Maluku.

"Selama ini upaya meredam konflik lebih ke pembangunan ekonomi dan fisik, dan agaknya terlupakan trauma itu. Padahal, prasangka masih hidup. Dari kerusuhan kemarin terbukti, ada pemicu sedikit saja, kembali ada persoalan ini. Memang perlu upaya komprehensif untuk memberhentikan," kata Ichsan.

Sebetulnya, kekerasan secara massal sudah berhenti di Ambon. Masyarakat sudah pada proses pemulihan setelah konflik hebat di masa lalu. Nah, pada tahap ini seharusnya integrasi masyarakat dilakukan sepenuhnya dengan berbagai kegiatan dan aktivitas yang mengintegrasikan seluruh kelompok masyarakat.

"Masyarakat di Ambon, karena tata ruang ada kampung Islam dan Kristen, ketika kembali ke rumahnya mereka tidak kembali ke komunitasnya. Tata ruangnya sudah ada segregasi (pemisahan). Kerukunan disini masih rentan," katanya.

Terlepas masyarakat masih rawan konflik, tapi menurut Ichsan tidak mudah lagi terprovokasi. Nyata pada kejadian rusuh kemarin, banyak masyarakat yang hanya melihat kerusuhan terjadi tanpa ikut serta.

"Mereka tidak mau dimobilisir seperti dulu lagi. Aparat pun, terlepas dari apapun kelemahannya, sudah lebih baik responnya turun segera kordinasi, ada di jalan-jalan. Kita harap, kemarahan yang tersisa ini tak terprovokasi dengan kejadian kemarin," harapnya.

Dia mengaku tak menemukan indikasi kerusuhan kemarin didesain oleh pihak ketiga yang ingin menggunakan konflik di Ambon sebagai alat tercapainya kepentingan.

"Saya melihat dari sini ya tidak ada," singkatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar