Senin, 20 Februari 2012

Mina Tirta Mulya Akan Tebar 187 Ribu Bibit Ikan Patin

WONOGIRI, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Wiwik Priyanto.



- Munculnya ikan patin (jambal) raksasa dan sinar merah di perairan waduk Gajah Mungkur membuat nelayan instropeksi diri untuk menjaga kelestarian ikan di waduk. Oleh karena itu dalam waktu dekat Paguyuban Petani Ikan dan Nelayan “Mina Tirta Mulya” akan melakukan sedekah bumi dengan menebar bibit ikan patin sekitar 187.000 ekor. Dijadwalkan Kamis, 23 Februari.

Panut Boma Sunarjo ketua paguyuban mengatakan sudah dua kali ikan patin tak wajar ukurannya itu muncul diketahui nelayan. Juga dua kali muncul cahaya merah kalau orang jawa mengatakan pulung di dua lokasi berbeda. Satu ditempat nelayan mencari ikan dan satu agak di sisi selatan sekitar satu kilometer.

“Munculnya ikan itu terakhir sekitar dua minggu lalu. Semua saat malam saat nelayan menunggu ikan. Selain itu juga muncul cahaya merah di dua tempat berbeda tapi juga masih di tempat nelayan biasa mencari ikan. Itu ditambah masih banyak nelayan yang belakangan mimpi buruk. Warga melihat ini sebagai peringatan untuk mawas diri dan instropeksi. Bagaiman menjaga kelestarian waduk utamanya ikan,” jelasnya Senin (20/2).

Setelah dibahas bersama tokoh akhirnya acara sedekah perlu dilakukan. Selain sebagai wujud syukur terhadap Tuhan karena waduk telah bisa menghidupi nelayan, juga untuk menjaga keberadaan ikan patin. Setidaknya 187 nelayan akan ikut dan tiap nelayan secara pribadi menebar 1.000 ekor bibit patin sedangkan pelaksanakan ritual akan dilaksanakan pada hari kamis jam 08.00 tgl 23 februari yang malamya tepatnya di Waduk Gajah Mungkur dilaksanakan malam tirakatan memanjatkan doa biar Nelayan selamat dan diberi berkah yang melimpah.

Sementara itu seberapa besar ikan yang muncul dijelaskan selebar perahu nelayan. Perahu nelayan memiliki lebar sekitar satu meter. Meski hanya muncul kepalanya saja, namun dengan ukuran kepala sebesar itu tentu badannya juga panjang dan besar.

“Ya mungkin saja ikan itu memang ada. Toh di TV juga ada ikan besar. Dan dulu saat saya masih Camat Baturetno (tahun 80-an), ada ikan patin yang ukurannya juga besar. Tapi kami melihatnya sebagai peringatan saja bahwa menjaga kelestarian ikan sangat penting,” lanjut dia. Panut Boma Sunarjo yang akrap dipanggil Boma menambahkab bahwa kegiatan ritual ini akan kami agendakan taunan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar