Jumat, 23 Agustus 2013

32 Tahun Hidup Dalam Rumah Tak Berdinding dan Tak Berlistrik

WONOGIRI, TRIBUNEKOMPAS.
By: Wiwik Priyanto.

-  Sangat memprihatinkan, Sudiyayitno (50), warga Dusun Ngringin RT 2 RW 7 Desa Keloran Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, ini harus hidup dalam rumah tanpa dinding dan tanpa aliran listrik. Tidak tanggung-tanggung kondisi tersebut dilakoninya sejak tahun 1981, alias sudah sekitar 32 tahun.

Tak hanya kondisi rumah yang memprihatinkan, penghasilan Sudiyayitno atau yang akrab disapa Yitno ini juga jauh dari layak. Menggantungkan hidup sebagai buruh tani dengan penghasilan tak menentu dirasa berat untuk menghidupi istrinya, Sri Utami (42) dan 3 orang anak. Meskipun dia sudah berupaya mencari pendapatan tambahan dengan membuat aneka kerajinan bambu seperti keranjang, tempat sampah, atau peralatan rumah tangga.

" Perhari rata-rata pengeluaran bisa sampai 30 ribu rupiah. Itu untuk keperluan makan, dan transportasi anak saya ke sekolah. Padahal penghasilan kalau dibagi dalam satu hari tidak sampai separuh dari itu. Ditambah lagi kalau malam, keadaan sangat gelap karena tidak ada listrik masuk. Untuk air bisa dicukupi dengan mengalirkan dari sumber melalui selang, " ujar Yitno, di kediamannya, Kamis (22/8).

Dijelaskan Yitno, dia menempati rumah berukuran 5 X 15 meter yang merupakan warisan dari orang tuanya. Rumah tersebut berlokasi di atas bukit dan jauh dengan rumah lainnya. Hanya sebagian kecil rumahnya yang diberi dinding bambu, lainnya dibiarkan terbuka. Diakuinya, hal ini membuat rasa dingin selalu menghinggap saat malam tiba.

Beruntung, melalui penyaluran program dana Bazda (Badan Amal Zakat Daerah) Kecamatan Selogiri, Yitno bakal segera dapat menikmati hidup yang lebih layak. Selama 5 hari kedepan terhitung hari ini, rumahnya akan direhab. Akan ada dinding seng mengelilingi dan bagian rumah lain yang sudah rusak diperbaiki. Pun masih ditambah bantuan lain semisal sembako dan peralatan bertani.

" Direhab dengan dana Bazda kecamatan sebesar 5 juta tanpa potongan dan bantuan sembako serta bantuan lainnya. Pengerjaannya melibatkan pegawai kecamatan, TNI/Polri, relawan PMI, dan warga setempat. Untuk permasalahan jaringan listrik, sebenarnya sudah kami koordinasikan dengan PLN, tapi lantaran kondisi geografis yang berbukit seperti ini, belum bisa direalisasikan. Tapi sudah kami berikan bantuan lampu LED bertenaga surya, " jelas Camat Selogiri, Bambang Haryanto.

Dijelaskan Bambang, dengan rehab rumah dan pemberian bantuan diharapkan kehidupan Yitno bisa lebih layak. " Selain untuk rehab, peruntukan bazda kecamatan juga disasarkan bagi pembiayaan pendidikan, dan bantuan ke masyarakat tak mampu, ".

Terpisah, Kades Keloran Maryanto mengatakan ada beberapa warganya  belum menikmati aliran listrik. Meliputi 23 KK di Dusun Ngringin, Dusun Popok 17 KK, dan Dusun Temulus sebanyak 17 KK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar