Minggu, 31 Agustus 2014

Baliho Muktamar Bergambar Cak Imin Dirusak

SURABAYA, TRIBUNEKOMPAS.
By: Soewardi.

- Di tengah berlangsungya Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa di Empire Palace, Surabaya, Minggu, 31 September 2014, puluhan baliho bergambar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dirusak orang tak dikenal. Wajah Cak Imin--sapaan akrab Muhaimin--hilang karena dilubangi.

Terhitung ada 40 baliho yang dirusak mulai bundaran Kecamatan Waru, Sidoarjo, hingga jembatan layang Wonokromo, Surabaya. Selepas jembatan layang hingga ke lokasi Muktamar PKB, baliho berukuran 2 x 1 meter yang berdiri di antara spanduk, bendera, dan umbul-umbul partai tersebut masih utuh.

Aksi perusakan baliho Cak Imin ini sudah kali kedua. Sepekan sebelum Muktamar digelar, baliho serupa juga menjadi sasaran perobekan. Bahkan saat itu jumlah baliho yang dirusak diperkirakan hingga ratusan karena dimulai dari bundaran Aloha, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, hingga masuk ke dalam Kota Surabaya.

Panitia sempat mencopoti baliho-baliho rusak itu dan kemudian menggantinya dengan yang baru pada dua hari sebelum pembukaan Muktamar. Model baliho baru ini sama dengan yang lama, yakni bergambar Cak Imin dengan tulisan "Politik Rahmatan Lil Alamin". Namun aksi perusakan berulang kembali.

Saat dimintai tanggapan atas rusaknya baliho-baliho itu, Muhaimin mengatakan pelakunya dari partai lain. Namun Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini tidak mau menyebut nama partai yang dimaksud. "Saya sudah tahu soal perusakan baliho itu. Pelakunya dari partai lain," ujarnya di sela-sela Muktamar.
Adapun Sekretaris Jenderal PKB Imam Nahrawi menuturkan pelaku perusakan baliho sudah teridentifikasi dan telah dilaporkan ke Mabes Polri serta Polda Jawa Timur. "Kami sudah melapor ke polisi. (Perusakan) itu perbuatan yang menjijikkan," katanya.

Menurut Imam, motif perusakan adalah dendam pribadi. Imam mengisyaratkan bahwa para pelaku perusakan ini pernah bergabung dengan PKB tapi kini melompat ke partai lain. "Orang-orang ini dendam. Mereka sesungguhnya ingin kembali ke PKB," ujar Imam, tanpa bersedia menyebutkan nama orang-orang yang dimaksudnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar