Jumat, 28 September 2012

Biaya Kesehatan Lapas Bojonegoro Sangat Minim

BOJONEGORO, (TRIBUNEKOMPAS)  
By: Bambang.R.  

-  Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bojonegoro, Jawa Timur, Indra Eka Putra, memaparkan bahwa biaya untuk perawatan kesehatan para tahanan dan narapidana nilainya hanya Rp 3 juta per tahun. Untuk mencukupinya terpaksa diterapkan subsidi silang dari jatah kesehatan pegawai Lapas Kelas IIA tersebut.

Biaya kesehatan yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara tahun 2012 itu digunakan untuk pembelian obat-obatan. “Jumlahnya memang hanya Rp 3 juta per tahun,” kata Indra Jum’at, 28 September 2012.

Diakui Indra, jumlah tersebut sangat tidak memadai. Itu sebabnya sudah diajukan permohonan agar ditambah. Apalagi jumlah penghuni Lapas saat ini sudah melebihi kapasitas. Lapas yang semestinya hanya diisi 250 orang, tapi kini diisi 309 orang dengan perincian 202 orang narapidana dan 107 tahanan.

Lapas Bojonegoro dilengkapi klinik kesehatan, apotik, serta tenaga dokter. Namun karena biaya perawatan kesehatan menjadi tanggung jawan pihak Lapas, anggaran Rp 3 juta jauh dari cukup. Apalagi ada sejumlah narapidana yang berusia di atas 70 tahun dan sering menderita sakit.

Bila ada narapidana atau tahanan yang menderita penyakit kronis, kata Indra, bisa dirujuk ke rumah sakit milik pemerintah di Bojonegoro maupun Surabaya. Biaya perawatannya bisa menggunakan fasilitas Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) atau Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) –fasilitas yang disediakan untuk berobat gratis warga miskin.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bojonegoro, Syukur Priyanto, mengatakan selama ini tidak ada bantuan biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Bantuan yang diberikan biasanya dalam bentuk layanan kesehatan untuk waktu-waktu tertentu. ”Kami akan usahakan agar ada kontribusi dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, seperti berupa hibah,” tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar