Kamis, 12 Maret 2015

Bapak Ini Kejar Pengacara Anaknya Setelah Sidang

SURABAYA, TRIBUNEKOMPAS.
By: Soewardi.
-Untuk kesekian kalinya, persidangan seteru keluarga Yusuf Mulyadi-Lily Wibisono, Kamis (12/3/2015), diwarnai aksi emosi. Sang ayah, Yusuf Mulyadi, berusaha mengejar kuasa hukum anaknya sendiri yang menjadi terdakwa setelah persidangan di halaman Pengadilan Negeri Surabaya.

Untungnya, sang bapak empat anak yang sudah berusia di atas 70 tahun itu ditahan oleh anak buahnya. Pengacara Tonic Tangkau langsung keluar menuju jalan raya setelah sidang kasus penganiayaan yang dilakukan Edi Yasin terhadap adiknya sendiri, Rudi Mulyadi, dengan agenda mendengarkan keterangan saksi ahli, yakni dokter yang melakukan visum terhadap Rudi Mulyadi.

Sambil terengah-engah, Yusuf mengungkapkan kekesalannya kepada kuasa hukum anaknya itu.

"Orang salah kok dibela," katanya.

Terdakwa Edi Yasin adalah anak pertama Yusuf Mulyadi-Lily Wibisono. Dia didakwa melakukan penganiayaan terhadap adiknya, Rudi Mulyadi, Oktober 2013 lalu. Seteru adik kakak itu terkait harta keluarga.

Edi Yasin tidak pernah mengakui pemberian orangtuanya. Pada saat bersamaan, Edi Yasin juga melaporkan adiknya dengan kasus yang sama, tetapi hasil visum kepada terdakwa Edi Yasin dinilai janggal.

Sebab, menurut kuasa hukum pelapor Rudi Mulyadi, Rachmansyah, hasil visum yang disertakan dalam surat laporan polisi terdakwa tertanggal 17 Oktober dan dijelaskan ada luka di tubuh terdakwa.

"Padahal, pada 16 Oktober, terdakwa juga sama melakukan visum dan hasilnya tidak ada luka," ujarnya.

Seteru kakak beradik hanya karena kasus penganiayaan itu berproses lama di kepolisian dari tingkat Polrestabes Surabaya, Polda Jatim, hingga Mabes Polri. Informasi yang beredar, lamanya proses hukum karena banyaknya intervensi pihak yang berkepentingan.

Minggu, 08 Februari 2015

Tanam Benang Bisa Mengencangkan Kulit

CIBUBUR, TRIBUNEKOMPAS.
By: Anto.

-Seiring pertambahan usia, maka kekencangan dan elastisitas kulit wajah akan menurun. Akibatnya, kulit akan menjadi kendur dan secara perlahan akan timbul kerutan-kerutan pada kulit.

Terdapat banyak metode perawatan yang dapat dilakukan untuk megencangkan kembali kulit wajah dan menjaga keremajaan kulit seperti pemakaian krim dan operasi. Namun, banyak orang menilai pemakaian krim dan operasi bukan merupakan solusi yang efektif.

Kini, ada metode perwatan kecantikkan yang mengencangkan kulit wajah yang disebut dengan thread lift. Thread lift adalah metode pengencangan kulit wajah dengan cara menanamkan benang protein PDO (Polydioxanone) pada kulit. Benang ini dapat diserap oleh kulit dan akan larut dalam kulit secara perlahan setelah 6 – 8 bulan.

Benang protein PDO berfungsi merangsang produksi kolagen yang berfungsi mengencangkan dan meningkatkan elastisitas kulit setra memperbaiki sirkulasi pada pembuluh darah sehingga mengurangi dampak timbulnya kerutan secara alami.

Tanam benang sangat aman, tidak memakan waktu yang lama, serta tidak menimbulakan rasa sakit. Selain itu thread lift juga tidak menimbulkan bekas luka. Sebab, thread lift tidak memerlukan pembedahan dalam penanaman benang protein PDO layaknya operasi.

Ukuran benangnya bervariasi, 0,07 milimeter hingga 0,15 milimeter dengan panjang 2 sampai 15 sentimeter.  Panjang dan tebal benang yang digunakan disesuaikan dengan area tubuh yang akan dikoreksi.

Debora Theodesia Muskita Pasaribu, SpKK dari klinik Erfa19 Citra Gran, mengatakan benang yang ditanam akan di-absorbsi oleh tubuh dan bersatu dengan jaringan sekitarnya. Benang itu akan menyatu pada kulit dalam kurun waktu 6 bulan sampai satu tahun. Ia mengingatkan agar bagian kulit yang ditanami benang tidak dipijat atau digosok karena dapat mengurangi efektivitas benang. 

Meski demikian, aktivitas sehari-sehari tetap bisa dilakukan. “Setelah penanaman benang, pasien dapat melakukan aktifitasnya,” tegasnya.
 
Dua bulan setelah penanaman benang, barulah hasilnya tampak. Keriput  berkurang, kulit tampak lebih kencang, dan elastisitas kulit bertambah. Selain mencerahkan kulit, tanam benang juga bisa meniruskan wajah. Bentuk tirus menjadikan wajah terlihat lebih menarik

Debora mengatakan efek samping dari tanam benang sangat minimal. Pasca-penanaman benang biasanya timbul bengkak dan lebam, tetapi akan menghilang dalam beberapa hari. “Untuk mengurangi efek itu, bagian yang bengkak dan lebam dapat dikompres pakai es dengan penekanan minimal,” ujar Thedora.

Di sisi lain, tanam benang tak dianjurkan untuk ibu hamil, penderita diabetes kronis, kardiovaskular akut, hipersensitif, dan gangguan perdarahan.

Rabu, 17 September 2014

Ditemukan Koin Perunggu-Batu Andesit 5200 SM di Gunung Padang

CIANJUR, TRIBUNEKOMPAS.
By: Nanan.

-Wakil Ketua Tim Nasional Peneliti Situs Gunung Padang, Ali Akbar mengatakan, timnya melakukan pengeboran sedalam 11 meter hingga menemukan koin perunggu yang dibuat dengan teknik cetak. Koin ini memiliki diameter 1,7 cm dan motif hiasannya sangat rumit.

Pada ekskavasi Setengah meter dari permukaan tanah, ujar Ali, ditemukan banyak artefak yang berusia  500 sebelum masehi (SM). Lalu saat dilakukan ekskavasi sedalam empat meter ditemukan artefak dan struktur batu andesit dengan usia 5200 SM.

"Ekskavasi ini kami perluas lagi wilayahnya. Sebab penemuan artefak dan batu andesit kuno saja sudah sangat penting," kata Ali di Situs Gunung Padang, Rabu, (17/9).

Batu andesit dengan usia 5200 SM, ujar Ali, lebih tua dari Piramida Mesir. Ini menunjukkan peradaban Situs Gunung Padang memiliki usia lebih tua dari peradan piramida.

Di Situs Gunung Padang ini, terang Ali, setidaknya terdapat tiga lapis kebudayaan antara lain 500 SM, 5200 SM, dan 10 ribu SM. "Saya belum mau membahas ini lebih lanjut sebab baru mendapat data dari hasil pengeboran dan artefak," terangnya.

Terkait adanya ekskavasi yang dilakukan dengan cangkul, Ali mengatakan, metode tersebut cukup aman karena yang digali dengan cangkul merupakan urukan tanah yang cukup tebal. Apalagi penggalian dilakukan dengan hati-hati, jadi tidak akan merusak situs.

"Proses penggalian juga dilakukan dengan direkam sehingga tidak akan ada data yang hilang. Apalagi kami juga melakukan penggalian dengan metode sah secara akademik," kata Ali.

Dalam proses ekskavasi tersebut tim peneliti juga menemukan pecahan keramik, pecahan gerabah, dan batu-batuan.

Minggu, 31 Agustus 2014

Baliho Muktamar Bergambar Cak Imin Dirusak

SURABAYA, TRIBUNEKOMPAS.
By: Soewardi.

- Di tengah berlangsungya Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa di Empire Palace, Surabaya, Minggu, 31 September 2014, puluhan baliho bergambar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dirusak orang tak dikenal. Wajah Cak Imin--sapaan akrab Muhaimin--hilang karena dilubangi.

Terhitung ada 40 baliho yang dirusak mulai bundaran Kecamatan Waru, Sidoarjo, hingga jembatan layang Wonokromo, Surabaya. Selepas jembatan layang hingga ke lokasi Muktamar PKB, baliho berukuran 2 x 1 meter yang berdiri di antara spanduk, bendera, dan umbul-umbul partai tersebut masih utuh.

Aksi perusakan baliho Cak Imin ini sudah kali kedua. Sepekan sebelum Muktamar digelar, baliho serupa juga menjadi sasaran perobekan. Bahkan saat itu jumlah baliho yang dirusak diperkirakan hingga ratusan karena dimulai dari bundaran Aloha, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, hingga masuk ke dalam Kota Surabaya.

Panitia sempat mencopoti baliho-baliho rusak itu dan kemudian menggantinya dengan yang baru pada dua hari sebelum pembukaan Muktamar. Model baliho baru ini sama dengan yang lama, yakni bergambar Cak Imin dengan tulisan "Politik Rahmatan Lil Alamin". Namun aksi perusakan berulang kembali.

Saat dimintai tanggapan atas rusaknya baliho-baliho itu, Muhaimin mengatakan pelakunya dari partai lain. Namun Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini tidak mau menyebut nama partai yang dimaksud. "Saya sudah tahu soal perusakan baliho itu. Pelakunya dari partai lain," ujarnya di sela-sela Muktamar.
Adapun Sekretaris Jenderal PKB Imam Nahrawi menuturkan pelaku perusakan baliho sudah teridentifikasi dan telah dilaporkan ke Mabes Polri serta Polda Jawa Timur. "Kami sudah melapor ke polisi. (Perusakan) itu perbuatan yang menjijikkan," katanya.

Menurut Imam, motif perusakan adalah dendam pribadi. Imam mengisyaratkan bahwa para pelaku perusakan ini pernah bergabung dengan PKB tapi kini melompat ke partai lain. "Orang-orang ini dendam. Mereka sesungguhnya ingin kembali ke PKB," ujar Imam, tanpa bersedia menyebutkan nama orang-orang yang dimaksudnya.

Rabu, 18 Juni 2014

Dolly Ditutup, Ini Kisah Masa Kecil Warga Sekitar

SURABAYA, TRIBUNEKOMPAS.
By: Wardi.

-Lokalisasi Dolly di Surabaya, Jawa Timur ditutup hari ini. Meski ada penentangan, pemerintah kota Surabaya tetap akan menutup pusat prostitusi yang sudah ada sejak zaman Belanda tersebut. Penutupan ini disambut baik oleh banyak orang termasuk seorang pengguna Twitter bernama Bintang Janitra.

Lewat akun @libbi2001, Bintang mengisahkan tentang masa kecilnya yang hidup tak jauh dari gang Dolly pada Selasa 17 Juni 2014. Cuitan Janitra kemudian di re-tweet oleh Fahira Idris melalui akun Twitternya @fahiraidris. "Rumahku tak jauh dr tempat itu, masih tercoret di ingatan, bagaimana tempat itu merampas kanak2ku dan teman2 sebayaku," tulis Janitra di awal cuitnya.

Dia bercerita, setiap sore saat masih kecil dia bermain layang-layang di kuburan Dolly. Mau tidak mau dia harus melewati lokalisasi yang disebutnya sebagai 'mall mesum' itu. Di gank-gank kecil Dolly ibu-ibu menawarkan tubuh mereka. Begitu senja tiba, 'mall' itu sedikit berdandan. "Ditambah remaja2 yg lg menuang miras, batin kami menggerutu, inikah nanti yg akan kami lakukan jika sudah dewasa..?" tulis Janitra.

Dia mengaku beruntung masa kecilnya tak terperosok dalam kehidupan Dolly lebih jauh. Orang tua memasukan dia ke pondok pesantren. Tapi teman-temannya? Dolly telah meracuni teman-teman mereka.

Sembilan tahun kemudian, Janitra menemui teman-temannya yang jadi calo di Dolly. Dia berusaha agar teman-temannya bisa keluar dari kehidupan tempat pelacuran terbesar di Asia tenggara itu. Keinginan itu tiba saat kakak janitra membuka konveksi hasil kerja sama dengan rekanan dari Yaman. Dia pun meminta teman-temannya pindah kerja. Tak semua temannya setuju. Hanya tiga dari enam temannya yang ikut. Mereka belajar menjahit. Janitra pun pindah ke Yaman.

Bagi dia, Dolly adalah racun bagi anak-anak di sana. Janitra menggugat pendukung keberadaan Dolly dengan alasan untuk mencari nafkah."Apakah tidak ada pekerjaan lain untuk sekedar makan..? Hingga mengorbankan anak2 keracunan jiwanya," tulis dia.

Bagi Janitra, tak adil jika PSK bekerja demi keluarga, sementara keluarga lain kehilangan harapan atas anak-anak mereka. "jujur, sulit bagi anak2 untuk tidak keracunan klau tiap berangkat dan pulang sekolah di suguhi pemandangan mesum," tulis Janitra di akhir kultwitnya.

Penutupan lokalisasi Dolly ini sempat mengalami tarik-ulur di kalangan pemerintah setempat dan warga sekitar. Namun Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani tetap dalam keputusannya untuk menutup lokalisasi yang pertama kali didirikan oleh Dolly van der Mart ini.