Senin, 15 Agustus 2011

Kodam Cenderawasih Selidiki Bocornya Dokumen Kopassus

JAYAPURA, TRIBUNEKOMPAS.
By: LEO. S.


- Kodam XVII Cenderawasih Papua masih menyelidiki 19 dokumen Kopassus yang dibocorkan oleh kelompok media Fairfax Australia, Sabtu 13 Agustus 2011.

Dokumen antara tahun 2006-2009 itu berisi salah satunya laporan gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka serta persenjataan mereka.

"Kita masih menyelidiki. Saya tahu dokumen itu bocor, tapi belum bisa menjelaskannya, jadi marilah dengan media kita cari tahu sama-sama itu," kata Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Erfi Triassunu, Ahad 14 Agustus 2011.

Ia mengatakan, pihak yang membocorkan hanya untuk mengganggu kedaulatan NKRI. "Tapi saya kira kita jangan sampai terganggu dengan hal itu," ujarnya.

Menurutnya, dokumen yang bocor tidak sampai mengganggu keutuhan negara. Pihak yang melakukan hanya ingin menunjukkan bahwa TNI tidak dalam keadaan yang kuat untuk melindungi arsip berharganya.

"Tapi itu bukan berarti akan mengancam keutuhan negara, kita tetap utuh, yang penting jangan terprovokasi," ucapnya.

Laporan tersebut memuat sejumlah nama tokoh Papua yang diduga terlibat dalam gerakan kemerdekaan. Juga menggambarkan kondisi separatis yang berjumlah di atas seribu orang serta ratusan persenjataan mereka.

Dokumen yang berjudul 'Anatomi Separatisme Papua' itu bahkan menyentil tentang gerakan pendukung Papua Merdeka yang ada di luar negeri, di antaranya Senator AS dari Partai Demokrat, Dianne Feinstein; anggota Parlemen Inggris dari Partai Buruh, Andrew Smith; mantan Perdana Menteri Papua Niugini, Michael Somare, bahkan pejuang antiapartheid Afrika Selatan, Uskup Agung Desmond Tutu.

Uniknya, nama sederet wartawan, politisi, akademisi, serta para pemimpin agama dari berbagai negara, dimasukkan sebagai pendukung atau sekurangnya yang diincar.

"Ini tidak ada pengaruhnya untuk negara dan TNI, tidak ada itu, janganlah juga membesarkannya sebagai sesuatu yang berbahaya," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar