Sabtu, 10 September 2011

Waduk Mulai Surut, Hujan Diharapkan Turun

WONOGIRI, (Tribunekompas)
Wiwik Budipriyanto.


- Ketinggian air di waduk Gajuh Mungkur mulai mendekati batas surut normal saat kemarau 131,05 meter di atas permukaan laut. Data ketinggian air pukul 12.00 WIB Rabu (7/9) ada di posisi 131,28 meter. Jika dihitung per hari, rata-rata penurunan sekitar 4 sentimeter dihitung sejak masuk musim kemarau Mei lalu.

Meski begitu, Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air Perum Jasa Tirta IV Winarno Susiladi mengatakan stok air untuk irigasi masih aman hingga Oktober nanti. “Untuk irigasi palawija dan padi masih cukup hingga Oktober. Debit air yang keluar disesuaikan dengan kondisi volume air di waduk. Bulan depan, sesuai pola, aliran air keluar waduk dihentikan satu bulan.

Selama satu bulan itu dilakukan program pengeringan. Aliran air dikeluarkan lagi pada bulan November,” terangnya. Di sisi lain dia juga berharap hujan turun sesuai dengan pola kebiasaannya. Dengan kata lain, tidak ada kemarau panjang. Jika hal itu terjadi, maka bukan tidak mungkin volume air waduk terus berkurang tanpa ada tambahan pengisian air.

“Kami tidak ingin berandai-andai, yang jelas harapannya hujan turun sesuai musim,” tegasnya. Sementara itu dari pantauan di sekitar pintu bendung area perairan sudah banyak yang berubah menjadi lahan pertanian. Lubang-lubang berisi pupuk bercampur serbuk gergaji menghiasi permukaan lumpur yang sudah mulai kering dan pecah. Beberapa benih bahkan sudah mulai tumbuh. Satu dua pearhu nelayan juga terlihat menyusuri aliran sungai di tengah waduk yang saat air penuh tidak terlihat.

Beberapa nelayan juga terlihat memasang jaring ikan. Pemandangan ini tiap tahun terjadi saat air waduk surut, kecuali tahun lalu. Selain itu, dua kapal keruk terlihat berada di tepi karena sudah tidak beroperasi sejak dua bulan terakhir. Air yang surut tidak cukup untuk menopang kapal yang beratnya berton-ton itu. Dari pantauan, beberapa pekerja nampak melakukan perawatan dan perbaikan pada kapal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar