Sabtu, 15 Oktober 2011

Jatim Masih Kekurangan Serum Difteri

SURABAYA, (Tribunekompas)
By: Soewardi.


- Pemerintah Jawa Timur mendesak pemerintah pusat segera memberikan satu juta vial (botol kecil) Anti Difteri Serum (ADS). Desakan ini menyusul masih tingginya penderita difteri di provinsi tersebut.

"Kita hanya punya 40 ribu ampul (obat tetes) vaksin dan ini hanya untuk antibodi saja, tapi ADS-nya kita sudah kehabisan," kata Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Mudjib Affan, Jumat, 14 Oktober 2011.

Menurut Mudjib, dua hari lalu pihaknya sudah mengirimkan permintaan kepada Kementerian Kesehatan untuk segera memberikan bantuan sejuta vial ADS. Bagitu diterima, antibodi difteri itu akan langsung disalurkan ke seluruh puskesmas dan posyandu di seluruh Jatim.

Sejak sepekan lalu, Jumat, 7 Oktober 2011 lalu, pemerintah setempat menetapkan Jatim Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri. Ini menyusul jatuhnya 11 korban tewas terjangkit virus tersebut. Hingga saat ini, masih terdapat 333 anak yang terjangkit difteri dan tersebar di seluruh kota/kabupaten se-Jatim dengan titik yang paling parah di Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto, Sampang, Sumenep, Pamekasan, Bangkalan, Blitar, Banyuwangi dan Gresik.

Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, masih tingginya persebaran difteri karena tidak semua puskesmas di Jatim memiliki ruang isolasi. Padahal, penyakit difteri rentan menular kepada anak usia antara kelas dua hingga lima Sekolah Dasar.

"Kita sudah minta kabupaten/kota tingkatkan kewaspadaan, seluruh puskesmas harus waspada," kata Soekarwo. Dia berharap jika ditemukan difteri, pasien segera dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Untuk KLB ini, pemerintah telah menyediakan dana sebesar Rp 8 miliar yang diambilkan dari dana darurat penanggulangan bencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar