Senin, 05 Desember 2011

Enthung Johar Dimasak Apa Saja Lezat

WONOGIRI, (Tribunekompas)
By: Wiwik Budipriyanto.


- Masuki musim penghujan ulat yang biasa hidup di pohon Johar mulai bermunculan. Warga wilayah Kecamatan Ngadirojo pun mulai mencari ulat dan menginapkan ulat agar menjadi kepompong. Begitu jadi kepompong, tinggal dimasak sesuai selera. Berbeda dengan enthung pohon jambu mete dan enthung pohon jati, enthung pohon johar lebih menarik dilihat. Dari rasa juga lebih gurih. Enthung selain berwarna hijau juga ada agak kuning. Dari ukuran, lebih kecil dibanding enthung jambu mete dan lebih besar dibanding enthung pohon jati.

Salah satu warga, Sumi Sutiyah (68) warga Kepyar, Ngadirojo Kidul, Ngadirojo mengatakan ulat yang masih merayap biasanya dimasukkan ke dalam karung dan ditali. Ulat akan menggantung di dinding karung dan berubah menjadi kepompong dalam satu dua hari. “Yang ada di daun dibiarkan di daun, dalam hitungan jam sudah jadi kepompong. Mau dimasak apa tergantung selera.

Sebelum dimasak diobosi (digodog dan diberi bumbu dasar),” katanya Minggu (4/12). Setelah diobosi, enthung bisa digoreng, disayur, hingga dibuat bothok. Musim enthung seperti ini, tak jarang banyak pula yang dijual di pasar. Harga tergantung kemasan karena ada yang dibungkus daun, ada yang takaran gelas, dan ada yang sudah diplastik dengan harga tertentu. Satu cangkir ada yang dijual Rp 2.000. Satu beruk Rp 30.000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar