Rabu, 28 Desember 2011

Kesaksian Warga, Polisi Bertindak Brutal di Sape

MATARAM, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Soewardi.


- Sejumlah warga yang menjadi saksi mata dalam aksi kekerasan di Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (24/12/2011) pekan lalu mengungkapkan, aparat kepolisian bertindak brutal dengan menggunakan senjata.

"Kejadiannya sekitar pukul 08.00. Tak ada tembakan peringatan, tiba-tiba massa yang berunjuk rasa sudah diberondong tembakan. Warga yang angkat tangan malah terus ditembaki," kata Mochtar Muslimin, warga Desa Rato, Kecamatan Lambu, Bima, Selasa (27/12/2011).

Mohamad Nur, warga Desa Bugis, Kecamatan Sape, yang juga seorang nelayan mengaku dirinya juga terkena peluru nyasar hingga dua kali di kakinya. Kebrutalan polisi itu telah menewaskan 3 warga Sumi, dan belasan orang luka-luka, salah satunya akibat terkena peluru nyasar.

Tragedi berdarah tersebut terjadi, setelah aparat kepolisian melakukan pembubaran paksa warga Sumi yang berunjuk rasa menutup Pelabuhan Sape pada 19-23 Desember 2011.

Mereka menutup Pelabuhan Sape sebagai bentuk kejengkelan, karena aspirasi mereka yang ditujukan ke bupati dan DPRD Bima selama ini tidak diperhatikan. Mereka menolak eksplorasi tambang oleh PT Sumber Mineral Nusantara, dan meminta bupati segera mencabut izin eksplorasi itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar