Kamis, 24 Januari 2013

Harta Dede Yusuf Menjadi Rp 11,34 Miliar

JAKARTA, (TRIBUNEKMPAS)  
By: Tommy.  

-  Kekayaan calon Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf Macan Efendi, dan istrinya mencapai Rp 11,34 miliar. Harta kekayaan itu satu di antaranya berupa tanah dan bangunan senilai Rp 9 miliar.

Tim klarifikasi laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi mendatangi rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf di Jalan Ir. H. Djuanda (Dago) Nomor 148 Bandung, Rabu, 23 Januari 2013. Tim yang dipimpin Dedie A. Rachim tersebut mencocokkan dan memastikan angka laporan dan temuan KPK soal harta kekayaan calon gubernur. Tim KPK yang datang berjumlah empat orang, mewawancarai Dede sejak pukul 10 pagi selama 90 menit.

Klarifikasi harta itu awalnya tertutup. Sekitar 20 menit kemudian, tim KPK membuka pintu ruangan tamu Dede Yusuf agar bisa diliput langsung oleh puluhan wartawan. Tim KPK meminta penjelasan Dede Yusuf soal harta tak bergerak berupa tanah dan rumah, tabungan, polis asuransi, kendaraan, serta dana kampanye.

Menurut Dede Yusuf, ia hanya punya dua rumah, yaitu di Cipete, Jakarta Selatan, dan villa pemberian ibunya di Cianjur. Villa itu dijaminkan ke bank pada 2009. Nilai total kedua aset itu diperkirakan Rp 8-9 miliar. Adapun sebidang tanah perkebunan di Sukabumi, dihibahkan kepada kakaknya. "Saya tidak punya tanah," katanya.

Kekayaan lain berbentuk sepeda motor gede Kawasaki pembelian 2012 seharga Rp 95 juta, dan Toyota Camry pembelian 2008 seharga Rp 450 juta. Simpanan lainnya duit lebih dari 500 juta di sejumlah rekening bank milik Dede Yusuf dan istrinya, Sendy, serta uang US$ 30 ribu. "Istri suka ajak jalan anak-anak dan keluarga besar ke luar negeri," kata Dede.

Total harta kekayaan Dede Yusuf dan istrinya yang kini dilaporkan sebesar Rp 11.342.766.521, atau naik sekitar Rp 180 juta dari laporan sebelumnya pada November 2012 lalu yang mencapai Rp 11,234 miliar.

Dibandingkan sebelum menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat sejak 2008, kata Dede, harta kekayaannya berkurang dari Rp 13 miliar saat lapor ke KPK pada 2008 lalu. Selain karena istrinya berhenti total jadi pengusaha, gaji, tunjangan, dan uang insentif di tabungan terpakai untuk bantuan sosial ke warga di daerah kunjungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar