Jumat, 08 Juli 2011

Ribuan Buku Tidak Terurus di Gudang Dinas Pendidikan Wonogiri

WONOGIRI, TRIBUNKOMPAS
By: WIWIK PRIYANTO


-Wakil Ketua Komisi D Ngadiyono mengatakan ribuan buku mata pelajaran dari SD hingga SMA yang ngendon (tidak terpakai-red) di gudang buku Dinas Pendidikan sejak sekitar satu tahun lalu terjadi karena kurangnya koordinasi yang dilakukan pihak Dinas Pendidikan. Bahkan Komisi D baru tahu ada buku bantuan tersebut setelah muncul dalam pemberitaan.

Menurut Ngadiyono alasan yang diutarakan Kepala Dinas Pendidikan
Suparno bahwa penyortiran terkendala musim penghujan tidak bisa
diterima. Terlebih buku adalah barang mutlak yang dibutuhkan pelajar.

“Buku bagi pelajar kan hal yang wajib. Yang jadi pertanyaan mengapa kok lama belum juga didistribusikan. Alasan hujan tidak seharusnya dijadikan alasan. Dan kalau alasannya pendanaan, mengapa dulu tidak mengatakan ke dewan saat penganggaran APBD dilakukan. Kalau hanya untuk biaya sortir dan distribusi kan tidak begitu banyak. Bisa diusahakan,” katanya Selasa (7/7) kemarin.

Menurutnya, lemahnya koordinasi antar lini di dinaslah yang membuat belum didistribusikannya buku-buku itu. Sehingga sebisa mungkin, dinas segera mendistribusikannya. Sementara itu Sardjito yang saat menjabat sebagai Kepala UPT Perpustakaan (sekarang Kantor Arsipda dan Perpustakaan-red) sempat menangani pendistribusian buku tahap pertama 2008 lalu mengatakan,hujan bukan menjadi alasan.Saat dirinya mengerahkan staf untuk menyortir dulu juga saat musim hujan.

“Orientasinya kan untuk kepentingan masyarakat (pelajar-red). Jadi
seharusnya hujan bukan menjadi alasan. Sekolah kan meski hujan deras
juga tidak ada libur,” tegas PNS yang kini Kepala Bidang Pembinaan Pemuda dan Olahraga Disbudparpora itu. Dari keterangan Ngadiyono, permintaan hearing yang diajukan Sardjito sudah ditanggapi dewan. Hearing rencananya bakal digelar Kamis (7/7)kemarin .

Seperti diberitakan, Wonogiri mendapat bantuan buku dari Pusat Perbukuan Nasional (PPN) Kementerian Pendidikan (sekarang Pusat Kurikulum-red) 2007/2008. Yang turun dalam dua tahap. Tahun 2008 dan 2009. Jika diuangkan, buku-buku itu bernilai total Rp 13 miliar.

Buku yang hingga kini masih mangkrak terdiri dari buku referensi untuk SD (Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika, PPKn), SMP (sama dengan SD ditambah Bahasa Inggris), dan SMA IPA (Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika, Kimia, Fisika, Biologi) serta SMA IPS (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sosiologi, Geografi, Ekonomi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar