Senin, 19 Desember 2011

Jamasan Pusaka di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

WONOGIRI, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Wiwik Budipriyanto.

- Jamasan Pusaka Mangkunegaran yang biasanya diawali dengan kirab pusaka dari Alun-alun sampai ke Lapangan Sukorejo tahun ini dipusatkan di sekitar Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur. Ini dilakukan selain untuk pelestarian budaya juga untuk menarik wisatawan masuk ke Obyek Wisata Gajah Mungkur sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah guna kesejahteraan masyarakat Wonogiri.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Wonogiri, Pranoto, saat diwawancarai pada acara Kirab Pusaka dan Parade Seni Budaya Wonogiri di Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur, kemarin.

Acara tersebut dibuka langsung oleh Bupati Wonogiri, H. Danar Rahmanto dihadiri Mantan Bupati Wonogiri Begug Poernomosidi dan Ketua DPRD Kabupaten Wonogiri Wawan
Setyo Nugroho, serta para pejabat Muspida. Dalam sambutannya Bupati berharap dengan adanya kegiatan ini akan menjadikan Kabupaten Wonogiri damai dan sejahtera.”sedaya rerangken prastawa mengeti wulan Sura menika mugi handadosna kuncaraning kitha Wonogiri warga gesang ayem tentrem gemah ripah loh jinawi kerta tata lan raharja,” harapnya.

Tak banyak kata sambutan yang disampaikan dalam acara ini namun setidaknya
perhatian Bupati terhadap perkembangan seni budaya yang telah dikibarkan oleh Bupati
lama tetap diuri-uri, dilestarikan dan dikembangkan meski dengan kemasan yang
berbeda.

Upaya pelestarian ini didukung kuat oleh Ketua Forum Boworoso Tosan Aji, KI A Joko
Suyanto yang menyatakan bahwa Keris sebagai Warisan Budaya Bangsa setiap 4 tahun
sekali akan dievaluasi oleh UNESCO “Jika kita tak ada kegiatan dalam upaya pelestarian budaya bangsa khususnya keris ini maka pengakuan keris sebagai warisan budaya bangsa akan dicabut oleh UNESCO” terangnya.

Adapun benda-benda yang akan dijamas antara lain Keris ‘Kyai Worowelang’ dari
Selogiri, Keris ‘Kyai Semartinandu’ dari Girimarto, Tombak ‘Kyai Totog’ dari Selogiri
dan Gong ‘Kyai Ekodoyowilogo’ dari Wonogiri. Keempat pusaka ini merupakan
peninggalan dari Kerajaan Mangkunegara. Tak hanya itu masih ada banyak pusaka lain
yang ikut pula dijamas dalam kegiatan tersebut.

Menurut Sriyanto, Kabid Kebudayaan Disbudparpora Kabupaten Wonogiri mengatakan bahwa acara Kirab Pusaka dan Parade Seni Budaya Wonogiri diramaikan dengan serangkaian kegiatan lainnya antara lain Ruwatan Massal yang diikuti oleh 35 orang dengan menghadirkan dalang Ki Sutino Hardo Carito, Lomba lukis/mewarnai untuk PAUD, TK dan SD yang merupakan hasil kerjasama dengan Komunitas Kreatif Wonogiri, Lomba Antar Pondok Pesantren bekerjasama dengan Asosiasi Pondok Pesantren Wonogiri, Lomba Pemilihan Trend Mode Busana Sport, Busana Pesta dan Mamamia bekerjasama dengan Sanggar Senam Curdefo, Atraksi Pembuatan Keris oleh Bapak Daliman dari Sanggar Keris Surakarta, dan Konsultasi Pawukon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar