Jumat, 30 Maret 2012

Pelaku Kekerasan Terhadap Wartawan Masih Disel Polisi

BENGKULU, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Franky Adinegoro.


— Sejak dilaporkan Senin kemarin, hingga kini (29/03) dalam pantauan Tribunekompas, Novi, pelaku yang disangka melakukan kekerasan terhadap wartawan, masih mendekam di rumah tahanan Kepolisian Resor Rejang Lebong.

Seusai menyerahkan diri pada Selasa (27/3) siang ke kantor polisi, lelaki berkacamata ini ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan terhadap wartawan Harian Rakyat Bengkulu (RB), Muharista Delda (30) atau kerap disapa Aris.

Kejadian bermula, Sabtu (24/3) siang, pekan lalu, saat Aris bersama sejawat seprofesinya tengah duduk di teras mushola yang terletak di depan Gedung Sekretariat DPRD Kabupaten Rejang Lebong, sekitar pukul 13.00 WIB. Selang beberapa menit berbincang dengan Junaidi, salah seorang PNS di lingkungan Sekretariat DPRD RL, Novi muncul dengan mengendarai sepeda motor dan menghampiri Aris.

"Pas turun dari motor, posisi saya membelakangi dia. Kemudian sambil berjalan menuju arah kami, dia mengatakan, Mana Aris?" cerita Iman, wartawan Radar Pat Petulai, salah seorang saksi mata dalam kejadian itu. Kemudian Novi yang kesehariannya lebih dikenal sebagai kontraktor ini, terlibat pertengkaran dengan Aris.

Inti pembicaraan mereka soal pemberitaan Rakyat Bengkulu yang menurunkan headline perihal kasus dugaan korupsi PDAM yang saat ini tengah ditangani Kejaksaan Negeri. Ayah dua anak ini terlihat begitu gusar. Puncaknya, Novi mengeluarkan sebilah pisau yang terselip dari pinggangnya dan mengacungkan ke arah Aris.

Muncullah Haris, salah seorang wartawan lainnya, mencoba menenangkan emosi Novi. Haris merebut dan mengamankan pisau yang dipegang Novi. “Saya saja sempat kalut menyaksikan dia mencabut pisau. Saya kira dia mengeluarkan pistol. Makanya, secara reflex, tangan saya mengambil sebuah batu, untuk berjaga-jaga,” kata Khairil, wartawan Radar Kepahiang, yang juga ikut menyaksikan peristiwa itu.

Novi dan Aris kembali terlibat perbincangan. Pokok pembicaraan mereka adalah keberatan Novi atas berita kasus PDAM ini. Novi meminta agar Aris tidak melanjutkan pemberitaan tersebut. Sebab, Novi mengaku merasa tidak nyaman atas pemberitaan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar