BIMA, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Bayu.
- Bupati Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Fery Zulkarnain, Senin, 2
Juli 2012, menunjukkan aksi koboi saat melakukan kunjungan kerja di Desa
Doro O’o, Kecamatan Lenggudu. Fery tampak menodongkan pistol kaliber 36
yang dipegang dengan tangan kanannya kepada seorang mahasiswa,
Sudirmasin alias Boman.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo,
saat itu Fery sedang menyaksikan kegiatan bulan bakti gotong royong
yang diselenggarakan warga yang dimulai sekitar pukul 08.00 WITA.
Pada saat acara jeda, Sudirmasin alias Boman dan dua rekannya, Irma dan
Iksan, dari Forum Solidaritas Pemuda Pelajar Doro O’o, bermaksud
mengajukan proposal kepada Fery. Proposal berisi permohonan bantuan dana
untuk membeli laptop. Namun, ditolak oleh Fery dengan alasan tidak memiliki dana untuk bantuan laptop.
Beberapa saat kemudian terjadi adu mulut antara Fery dan Boman yang
sehari-hari adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Bima. Fery
terlihat emosional. ”Saya bunuh kamu,” kata Fery sambil menodongkan
pistolnya ke arah Boman.
Fery juga sempat memaki-maki Boman.
Beberapa kali Fery dan ajudannya, Ruslan, melayangkan pukulan dengan
tangan kosong. Boman menghindar dan menangkis pukulan.
Aksi
tersebut dihentikan warga dan beberapa orang yang memakai seragam baju
safari. “Dia mengancam saya dengan pistolnya dan tiba-tiba memukul, maka
saya lapor ke polisi,” ujar Sudirmasin kepada Tempo saat berada di Markas Kepolisian Resor Kota Bima.
Camat Langgudu, Baharudin, mengatakan bahwa antara Bupati Fery dan
mahasiswa tersebut terjadi kesalapahaman. “Itu hanya karena
kesalahpahaman,” ucapnya.
Bupati Fery belum bisa dimintai
konfirmasi secara langsung. Namun, Kepala Bagian Humas Pemerintah
Kabupaten Bima, Yan Suryadin, mengatakan bahwa Bupati Fery sudah
menerima informasi mengenai laporan itu ke polisi. Namun, Yan tidak
bersedia memberikan penjelasan lebih terperinci. “Kami akan cek dululah
kebenarannya,” tuturnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Bima, Iskandar, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut dipicu
oleh sikap Boman dan kawan-kawannya yang menyobek proposal setelah
ditolak Bupati. Sikap tersebut membuat Fery merasa kesal. Iskandar
mengaku mengetahui penodongan pistol oleh Bupati, tapi tidak bersedia
menjelaskannya.
Sementara itu Wakil Kepala Polres Kota Bima,
Komisaris Polisi Bunawar, membenarkan adanya laporan terhadap Bupati
Fery. Namun Binawar enggan memberikan keterangan lebih panjang. “Kini
sedang ditangani oleh Reskrim,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar