Jumat, 26 Juli 2013

Fosil Hewan Purba Ditemukan di Wonogiri

WONOGIRI, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Wiwik Priyanto.

- Tim dari Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jateng dibantu arkeolog Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta berhasil menemukan beberapa artefak dan fosil di Wonogiri. Penemuan ini didapat dari penggalian di Goa Song Gilap di komplek Museum Karst Dunia Pracimantoro.

Kepala Tim Sugeng Widodo mengatakan penggalian akan berlangsung selama 6 hari. Dimulai sejak Senin (24/6) kemarin hingga Sabtu (29/6). Berdasarkan penggalian dalam 2 hari, tim berhasil menemukan artefak dan fosil. Diantaranya 1 spatula dari tulang pipih, beberapa fragmen gerabah,  satu tengkorak sejenis kera, dan puluhan cangkang kerang berukuran satu genggaman tangan dewasa.

Belum bisa dipastikan apakah fosil dan artefak tadi berasal dari jaman apa. Namun, jika ditilik dari peradabannya, ada kemungkinan dari jaman Mesolithikum sekitar 10 ribu tahun yang lalu. " Masih menunggu hasil dari pengujian di laboratorium, " kata Sugeng, Selasa (25/6).

Arkeolog dari UGM, JSE Yuwono mengatakan secara morfologis, Goa Song Gilap sangat bagus bagi tempat bernaung manusia purba. Sebab di jaman dulu di sekitar situ merupakan konsentrasi sumber air. Sehingga banyak binatang berkumpul di dekatnya.

" Wonogiri bisa dikatakan merupakan jalur migrasi manusia purba dari Pacitan (Jatim) menuju Wonosari, Gunung Kidul (Daerah Istimewa Yogyakarta). Analisanya, kami telah melakukan penggalian di Pacitan, disana banyak ditemukan cangkang kerang. Cangkang yang serupa juga ada disini, kemudian di Wonosari itu ada temuan kerang yang diduga lebih muda daripada Pacitan. Ditambah lagi sekitar Pracimantoro merupakan jalur sungai Bengawan Solo Purba, " ujar dia.

Keduanya mengaku setiap ada temuan nanti akan dikumpulkan. Dan dalam waktu 6 hari tersebut, tim yang berjumlah sepuluh orang dengan dibantu 3 orang warga sekitar terus melakukan penggalian.

Sempat Hidup Kuda Nil


" Waktu menggali di Goa Song Agung Eromoko sekitar tahun 2003 kami menemukan fosil tulang binatang. Yakni, binatang jenis kuda nil dan badak. Jadi bisa dikatakan binatang tersebut pernah hidup di Wonogiri ini, " papar dirinya di Goa Song Gilap, Rabu (26/6).

Diperkirakan binatang kuda nil dan badak merupakan hasil tangkapan manusia purba. Dan diolah serta dimakan di goa. Jika dirunut maka kuda nil di Wonogiri adalah satu masa dengan manusia purba Mesolithikum sekitar 12 sampai 4 ribu tahun yang lalu.

" Cara mengetahuinya dengan mengukur dan memperhitungkan jejak karbon yang tertinggal di tanah. Bisa didapat dari adanya sisa-sisa pembakaran berupa arang, " jelas Yuwono.

Dikatakan oleh dia manusia purba Mesolithikum dapat dimasukkan dalam golongan Homo Sapiens dan sudah mengenal palindung badan meski masih sangat sederhana. Mereka bertahan hidup dengan berburu dan meramu serta tinggal di goa-goa.

" Sudah mengenal pertanian tahap dasar. Seperti cara menanam umbi atau bijian. Buktinya, kemarin kami menemukan spatula tulang yang kemungkinan besar adalah alat untuk menggali tanah, ".

Dahulu, lanjut dia, Wonogiri sisi selatan terdapat sebuah aliran sungai purba. Dari sungai tersebutlah manusia purba berpindah tempat, dari Pacitan (Jatim) menuju Wonosari, Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta) maupun sebaliknya.

" Goa-goa di Wonogiri karakteristiknya sangat tepat sebagai tempat perlindungan manusia purba. Kokoh, cekungannya luas dan dekat dengan sumber air dan makanan, " pungkas Yuwono.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar