Selasa, 13 Agustus 2013

Halal Biihalal DPRD Wonogiri, "Lidah Dapat Memicu Terjadinya Dosa Besar"

WONOGIRI, TRIBUNEKOMPAS.
By: Wiwik Priyanto.

- Lidah dan hati, dapat memicu terjadinya kesalahan dan dosa besar bagi seseorang. ''Hanya karena kita tidak dapat menjaga lidah, ahli ibadah pun dapat masuk neraka,'' tegas Al Ustadz Agung Suhada SAg.
Penegasan ustadz asal Solo ini, Senin (12/8) lalu, disampaikan saat tampil memberikan tausyiah di acara halalbihalal yang diselenggarakan oleh keluarga besar DPRD Wonogiri. Kegiatan ini, digelar di ruang sidang utama Graha Paripurna lantai dua gedung DPRD Wonogiri. Diikuti oleh para pimpinan dan anggota Dewan beserta istri dan suaminya masing-masing, serta jajaran pegawai Sekretariat DPRD setempat dan para pejabat dari ekskutif.
Karena itu, tandas Agung Suhada, wajib bagi semua umat untuk senantiasa pandai menjaga lidah dan hatinya. ''Sebab bila tidak mampu menjaga lidahnya, maka akan menimbulkan penyakit iri, dendam dan fitnah. Yang semua itu, dapat memicu terjadinya dosa besar bagi seseorang,'' tegasnya. Iri, ungkap Agung, akan merusak hubungan sesama manusia. Kemudian dendam, akan menambah masalah dan dapat saling menghalalkan kesalahannya. Berikut fitnah, itu akan menjadi tindakan yang lebih kejam dari pembunuhan.
Disamping menjaga lidah, umat diseru untuk mampu menjaga hati. Penyakit hati, dapat memicu diri seseorang menjadi sombong dan takbur. Pada hal, tambah Agung, manusia yang sombong dan takbur, itu berada dalam pelukan setan. Ketika seseorang telah berbuat salah dan dosa, kepadanya dapat menerima siksa di dunia maupun di akherat. Atau menerima siksa semasa masih hidup, dan siksa ketika telah mati.
Salah dan dosa besar yang siksanya dapat diberikan baik ketika masih di dunia maupun di akherat, manakala seorang pria yang sering menyakiti hati istrinya, dan anak yang berani kepada orang tuanya. Karena itu, melalui halalbihalal, seseorang diserukan untuk saling maaf-memaafkan dan bertobat. ''Sebaik-baik manusia punya salah, adalah yang mau bertobat dan memaafkan,'' ujarnya.
Berbicara meminta maaf, ungkap Agung, sebaiknya dapat langsung dilakukan ketika manusia menyadari punya salah. ''Sadar salah, segeralah mohon ampun,'' katanya. Tapi, imbuhnya, budaya kita melalui tradisi halalbihalal, sepertinya untuk memohon maaf atas kesalahan, itu harus menunggu setahun bersamaan dengan Idul Fitri.
Acara halalbihalal yang sama, Senin (12/8), juga dilakukan oleh jajaran pegawai di Kantor Arsip Perpustakaan Daerah (Arsipusda) Kabupaten Wonogiri pimpinan Suradi SPd MPd. Dimeriahkan musik rebana hadroh Al Amin Dusun Tandon, Desa Pare, Kecamatan Selogiri, yang menyajikan aneka lagu Islami dan tembang-tembang populer lainnya. Acara halalbihalal ini, menampilkan Al Ustadz Abdullah Rabbani SE yang membeberkan makna hikmah halalbihalal dan kunci selamat bagi umat. 

''Untuk menjadikan diri kita selamat, kita harus senantiasa takut kepada Allah, bersikap adil, dan bersahaja,'' ujar Abdullah yang juga Anggota DPRD Wonogiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar