Kamis, 26 September 2013

Babi Hutan Mengganas di Lereng Gunung Slamet

PURWOKERTO, TRIBUNEKOMPAS.
By: Bambang.R.

-Menurunnya kualitas hutan, membuat ratusan babi hutan turun gunung dan merusak tanaman milik petani.

Di puncak musim kemarau ini, babi hutan merangsek permukiman penduduk di lereng selatan Gunung Slamet. “Tanaman saya ludes dimakan babi dan monyet,” kata Hartono, 60 tahun, petani Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Rabu, 25 September 2013.

Dia mengatakan, serangan babi hutan terjadi sejak lima bulan lalu. Mereka memakan tanaman milik petani, seperti singkong, jagung, dan pisang. Serangan itu yang terparah dalam beberapa tahun terakhir.

Serangan hewan liar itu juga terjadi di Desa Pekuncen Banyumas. “Seharinya, serangan datang dua kali, sekitar jam 10.00 dan 15.00,” kata Widhi Prihatno, Kepala Dusun II Desa Pekuncen.

Warga desa, tidak dapat berbuat banyak. Apalagi kalau babi hutan itu datang bergerombol antara 3-6 ekor. “Kami sudah melapor ke kecamatan dan ke Perbakin, supaya ada tindakan penembakan,” kata dia.

Ketua Substasiun Percobaan Fakultas Pertanian Unsoed, Sufiriyanto, mengatakan serangan babi hutan merupakan siklus alami. “Babi hutan yang turun mencari makanan di sekitar permukiman warga akibat dari kerusakan ekosistem hutan.,” katanya.

Menurut dia, ketika persediaan makanan di hutan sudah habis, otomatis babi hutan mencari makan ke permukiman yang terdekat. Di sisi lain, kata dia, faktor cuaca yang tidak menentu dan air tanah yang cepat hilang mengakibatkan persediaan makanan menipis.

Aktivitas babi hutan mencari makan semakin meningkat, saat babi betina sedang hamil, Agustus-November. Secara naluri, kawanan hewan itu mencari persediaan bagi anak babi yang akan lahir, setelah usia kehamilannya mencapai 16,5 minggu. Jika dalam masa itu tidak ada persediaan makanan di hutan, kawanan babi ini akan mencari makanan meski jauh meninggalkan sarangnya.

Sufiriyanto memprediksikan, serangan koloni babi tersebut akan mereda saat musim hujan tiba. Sebab, kata dia, bahan makanan hewan bernama latin Bos javanicus itu, mudah dicari di dalam hutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar