Minggu, 15 September 2013

Ketua DPRD Wonogiri "Disandera" Teroris

WONOGIRI, TRIBUNEKOMPAS.By: Wiwik Priyanto.

- Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setyo Nugroho, " disandera " teroris saat tengah berada di obyek wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Minggu (15/9). Para teroris berjumlah sekitar 10 orang bersenjatakan senapan laras panjang dan pistol, meminta Wawan memenuhi tuntutan mereka.

Wawan diminta untuk memberikan dukungan terhadap rencana pembentukan Negara Jatisrono Merdeka. Namun, lantaran Wawan tak bersedia memenuhinya, para teroris lantas menyandera dirinya.

Beruntung, hanya dalam hitungan menit, prajurit Kopassus (Komando Pasukan Khusus) dari Grup 2 Kandang Menjangan Kartosuro datang. Dengan mengendarai helikopter jenis Bell 205A1 dan dua kendaraan tempur ringan, prajurit Kopassus mengepung lokasi penyanderaan. Sempat terjadi baku tembak antara teroris dan Kopassus. Suasana WGM menjadi gempar, pengunjung berhamburan mencari perlindungan, beberapa bahkan sampai meringkuk di bawah pohon

Setelah tembak-menembak selama sekitar 2 menit, prajurit Kopassus berhasil melumpuhkan aksi teror dan mengevakuasi Wawan ke lokasi yang aman. Sedang, dari warga sipil tak ada korban luka maupun tewas.

Demikian latihan pembebasan sandera dan penanganan gangguan atas kedaulatan NKRI yang diadakan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartosuro di Wonogiri. Dangrup 2 Letkol Maruli Simanjuntak, mengatakan latihan tersebut untuk menunjukkan kepada masyarakat atas eksistensi Kopassus. Kopassus disebutnya selalu siap dan sigap dalam menjaga kedaulatan NKRI.

" Ada sekitar 70 personel kami libatkan. Tapi ini tidak bisa lepas dari kerjasama dengan pemerintah Wonogiri. Luar biasa, kalau di daerah lain kami latihan di kantor atau gedung, disini latihannya di lokasi keramaian massa. Banyak debu beterbangan, perlu ketrampilan khusus, " ujar Maruli.

Saat latihan, Maruli menyebut beragam senjata dan alat tempur digunakan. Seperti helikopter jenis Bell 205A1, jip tempur, dan aneka senapan serbu, juga granat asap dan granat kejut. Aneka piranti tempur itu digunakan untuk mendukung kinerja Kopassus.

Sedang Wawan menyebut, latihan tersebut menunjukkan kesiapan prajurit saat terjadi rongrongan atas kedaulatan NKRI. Hal yang sama dinungkapkan pula oleh Bupati Danar Rahmanto yang ikut menyaksikan latihan.

Penyanderaan Teroris, Dikira Perang Sungguhan
 


Latihan pembebasan sandera oleh teroris yang diadakan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartosuro di obyek wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Minggu (15/9) sempat dianggap perang sungguhan oleh pengunjung. Namun, ada pula beberapa remaja yang malah terpesona dan tertarik menjadi anggota TNI.
 
" Tadi saya kira perang sungguhan, Mas. Lha wong ada helikopter rendah sekali dan suara tembakan dor dor dor. Sempat deg-degan dan takut juga. Ternyata cuma latihan, " jelas Sumarni (46) pengunjung WGM asal Jatiyoso Karanganyar.

Sementara Johan (13) dan Bowo (15) mengaku semakin takjub dengan performa prajurit TNI. Mereka berkata keinginan untuk menjadi anggota TNI kian kuat.

" Kebetulan bapak saya purnawirawan TNI AD. Sejak kecil pengin jadi tentara, setelah lihat latihan tadi jadi semakin semangat untuk menjadi tentara, " ungkap Johan diamini Bowo.

Salah satu daya tarik dari latihan tersebut adalah helikopter Bell 205A1. Tak ayal, begitu latihan kelar, pengunjung langsung mengerubuti heli yang ditempatkan di tengah lapangan WGM. Secara bergantian, mereka mengabadikan momen tersebut dengan berfoto bersama helikopter.

DanGrup 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartosuro, Letkol Maruli Simanjuntak menjelaskan, secara umum ada 3 gerakan helikopter dalam latihan tersebut. Yakni take off, landing, dan hover (terbang berhenti di udara).

" Yang paling menguras power dan konsumsi bahan-bakar adalah hover, sebab mesti berhenti di udara. Ini membutuhkan skill tinggi juga, " jelas Maruli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar